Sumber Imej : http://mommyhood101.com/baby-jaundice |
Ikuti petikan oleh kenyataan doktor dari tanah seberang.
________________________________________
Menurut dr. Purnamawati S. Pujiarto, SpA(K), MMPaed., spesialis anak dari Bagian Hepatologi Anak RSUPN Cipto Mangunkusumo, Jakarta, tindakan menjemur bayi di bawah matahari pagi tidak membantu memecahkan bilirubin. Boleh saja menjemur bayi di pagi hari, tapi tujuannya hanya agar bayi mendapatkan asupan vitamin D yang diperlukan oleh tulang. Lakukan sebelum pukul 07.00 dan tak perlu lama-lama, cukup 30 menit saja.
Begitu juga yang dipaparkan dr. Setyadewi Lusyati, SpA(K), PhD RSAB Harapan Kita, Jakarta dimajalah AyahBunda.
“Dengan kondisi lingkungan secara global yang sudah terpolusi, ditambah lapisan ozon yang menipis, cahaya-cahaya lain dari cahaya matahari justru kini lebih cepat mencapai bumi dibanding cahaya biru sehingga kenyataannya sangat sedikit cahaya biru yang didapat bayi selama dijemur! Karena itu, menjemur bayi dengan tujuan untuk menurunkan kadar bilirubin sama sekali tidak efektif, dan tidak direkomendasikan lagi. Ini bukan berarti menjemur bayi adalah hal buruk. Menjemur bayi masih dianggap bermanfaat untuk membantu pembentukan provitamin D menjadi vitamin D, asalkan dilakukan antara jam 7 hingga 8 pagi, dan cukup selama 15 menit, serta tidak perlu dibuka bajunya.”
Sumber : http://kuebayi.com/index.php/share-our-care/194-menjemur-bayi-kuning-untuk-menurunkan-kadar-bilirubinnya-benarkah-itu
______________________________________________
Menurut kenyataan doktor, menjemur bayi kuning tidak membantu menyelesaikan masalah penyakit kuning yang banyak dihidapi oleh bayi yang baru dilahirkan. Tetapi doktor tidak menghalang untuk para ibu melakukannya kerana setidak-tidaknya proses menjemur bayi dibawah sinaran cahaya matahari membantu pembentukan provitamin D menjadi vitamin D.
Awas! Jangan terlalu lama menjemur bayi anda kerana kulit bayi masih lagi terlalu nipis. Cukup sekadar untuk tempoh 15 minit sebelum jam 8 pagi.